Memerangi RIBA tetep aja yang namanya kredit berbunga itu riba

Karena ini adalah tekad saya dalam memerangi riba. Pagi tadi lagi-lagi saya terpaksa pergi ke salah satu bank swasta milik taipan aseng untu...

Loading...
A+ A-
Karena ini adalah tekad saya dalam memerangi riba.

Pagi tadi lagi-lagi saya terpaksa pergi ke salah satu bank swasta milik taipan aseng untuk menyetor uang konsumen hovercard="/ajax/hovercard/page.php?id=528987347308274" href="https://web.facebook.com/parfumguebdgbrt/" id="js_s1d">Parfum Gue - Bandung Barat ke pusat. Semuanya memang biasa-biasa saja tidak ada peristiwa luar biasa yang saya saksikan atau saya alami disana.
Datang ke bank, sapa salam dengan satpam (yang umumnya ramah-ramah bahkan terkadang lebih ramah dari pramugara/i maskapai swasta), mengambil tiket antrian, mengisi bukti setoran dan menyetorkan uang setoran ke teller, say good bye pada satpam yang sama and that's it!
Terus dimana tekad memerangi ribanya?
Oh iya hampir saja saya lupa, hehe ...
 
Jadi sebelum menuju ke meja teller untuk menyetor uang konsumen saya seay: inline-block; height: 280px; width: 336px;">
Sedang asyik memperhatikan nasabah bank yang kebanyakan bermata sipit, tiba-tiba datang seorang sales marketing kartu kredit menghampiri saya, 'mau apply kartu kreditnya pak? Gampang kok cuma kasih kopi KTP dan mengisi formulir aja.'
Sejurus kemudian sembari tersenyum simpul mencoba memamerkan lesung pipi saya hehe saya merespon tawarannya seperti ini, 


'ga ... makasih teh 😊 saya takut sama dosa riba 😊'
Mungkin terkejut dengan jawaban saya yang saya percaya diluar ekspektasinya, sang sales marketing ngeles seperti ini,
'tapi kan h mengantri. Tak lama nomor antrianku dipanggil dan saya segera bergegas menyelesaikan keperluanku disitu.


Amat disayangkan jika ia menganggap menjadi sales marketing kartu ribawi adalah sebuah profesi yang safe dan dijadikan karir yang long term ...

Post a Comment

Hot in week

Comments

Tag cloud

item