Pulau Makian - Wisata Halmahera Selatan
Pulau Makian termasuk pulau kecil yang lebarnya sekitar 10 km. Pulau ini terdapat Gunung Api Kie Besi dengan ketinggian 1.357 meter di ...
https://iongcid.blogspot.com/2019/02/pulau-makian-wisata-halmahera-selatan.html
Pulau Makian termasuk pulau kecil yang lebarnya sekitar 10 km. Pulau ini terdapat Gunung Api Kie Besi dengan ketinggian 1.357 meter di atas maritim dengan lebar kawah 1.5 km yang menciptakan Pulau Makian terlihat indah dan menjadi hal yang menarik bagi yang suka mendaki gunung. Dahulu pulau ini merupakan kediaman Sultan Bacan pertama kali sebelum pindah ke Pulau Lelei dan hasilnya ke Pulau Bacan. Pulau Makian berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Pulau Makian yakni penghasil kenari sehingga sering disebut juga "Pulau Kenari". Masyarakat biasanya memanen pohon kenari antara bulan Maret sampai Agustus. Kacang kenari disini mempunyai ukuran empat kali lebih besar dari ukuran lazimnya dan merupakan salah satu kenari terbaik di Indonesia. Kenari sering dijadikan kue, halua kenari, bagea kenari, minyak, wewangian, dsb. Kacang kenari sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung, otak, dan banyak sekali manfaat lainnya. Pulau Makian juga banyak terdapat Pohon Kelapa sangat cocok untuk melepas dahaga sehabis lelah mengelilingi Pulau Makian yang indah.
Sumber: Foto Ullokan |
Pulau Makian juga terdapat Benteng Mauritius Ngofakiaha, namun kondisinya kurang terawat dan perlu dibenah kembali sehingga sejarah tersebut tidak hilang. Benteng Mauritius dibangun oleh Gubernur Jenderal Pieter Both di pesisir pantai pulau Makian dimana semula benteng ini berjulukan Gnofficquia atau Noseca. Sejak tanggal 22 Desember 1659, bersama dengan benteng Tafasoho, benteng ini diturunkan tingkat kepentingannya dan saat itu benteng ini hanya sebuah bangunan persenjataan. Sementara itu, bangunan pertahanan yang berbentuk setengah lingkaran, dan mengelilingi rumah atau gudang gres di pesisir pantai justru diperkuat, yang lalu diberi nama Benteng Zeeburg. Di dalam benteng ini, Pieter Both mengadakan negosiasi dengan Sangaji Makian dan Sangaji Limatau yang mewakili Kesultanan Ternate, dan berhasil memperoleh sejumlah akad yang antara lain bahwa orang-orang Islam dan Katolik mempunyai kebebasan yang sama dalam melakukan aliran agama mereka masing-masing.
Perjalanan ke Pulau Makian dari Kota Ternate yakni sekitar 1.5 jam dengan speedboat.
Post a Comment